Senin, September 29, 2008

It's Hard To Say "I am Sorry"

Tidak sengaja, saat beduk maghrib tiba, saat waktunya buka puasa, channel TV aku ganti ke Metro. Rupanya disana sedang ada acara Golden Way yang dibawakan oleh Mario Teguh dimana temanya adalah It's hard to Say "I'm Sorry".

Memang tidak mudah untuk bilang "maaf" saat kita melakukan kesalahan. Perlu mental untuk mengucapkannya. Pengalaman pula yang membuktikan bahwa memaafkanpun tidaklah semudah menuliskannya. Dikala terjadi kesalahan, kedua pihak akan memiliki arogansi yang tinggi untuk saling minta maaf dan memaafkan.

Andai budaya ini bisa diterapkan disetiap kehidupan manusia, mungkin indah sekali rasanya hidup ini. Mungkin tidak akan ada orang menyesal karena telah melakukan kekhilafan yang fatal.

Diakhir acara, ada satu kalimat indah yang sepertinya bisa dijadikan pedoman:

"Memaafkan mungkin tidak akan mengubah masa lalu, namun sudah pasti akan memperbaiki masa depan"


Senin, September 22, 2008

Sebuah Wasiat

Pagi ini waktu sahur, seperti biasa aku ngetem di SCTV untuk nonton Para Pencari Tuhan - 2. Ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari Sinetron ini. benar-benar sinetron yang bermutu. Cerita dibuat ringan tapi berbobot, syarat dengan petuah dan nasehat.

Pagi ini aku seperti tersentak saat Asrul berkata kepada keluarganya.

"Anak-anakku, saat ini bapak akan berwasiat, saat kalian tengah dilanda kesusahan, ... kesedihan, ... ketidak-berdayaan, ... maka tumpahkanlah seluruh kesusahanmu, ... kesedihanmu, ... keluhanmu, ... serta tangismu sebanyak-banyaknya hanya kepada Allah. Karena hanya Dialah yang sanggup menghapus seluruh kesusahanmu, seluruh kesedihanmu, ... "

Akh,.. kalimat tersebut terasa bagai embun yang masuk ke dalam hati, sejuk sekali. Sejujurnya belakangan ini memang aku sedang memiliki banyak permasalahan. Kadang otak terasa ingin pecah kala menyadari tak juga ketemu solusi dari permasalahanku. Apa yang kudengar dari tokoh Asrul ini laksana teguran langsung dari Allah bahwa memang seperti itulah seharusnya aku lakukan.

Lama kurenungi makna wasiat dari tokoh Asrul ini. Semakin dalam aku semakin sadar bahwa sungguh pertolongan Allah itu sangat dekat, hanya terkadang kita tidak pernah memintanya dengan sungguh-sungguh.

Ya Allah, ... terima kasih atas petunjukMu ini. Aku mohon ampun atas kelalaianku selama ini. Bukakan hati dan fikiranku selalu agar dapat menerima hidayahMu.