Peribahasa mengatakan "Ringan Mata Memandang, Berat Bahu Memikul" yang kalau dalam arti harfiah adalah "Menilai Pekerjaan Orang Itu Sangatlah Mudah, Namun Akan Berbeda Saat Mengerjakannya Sendiri".
Tulisan ini kubuat sebagai bentuk Aji Diri bahwasanya terkadang mudah sekali menngomentari pekerjaan orang, namun belum tentu mudah bila pekerjaan itu dijalani sendiri. Dalam kehidupan sehari hari tentu sering sekali dijumpai betapa orang mudah mencela, mengkoreksi kesalahan orang lain padahal dalam praktek yang sesungguhnya belum tentu mudah saat kita kerjakan pekerjaan orang tersebut. Kebiasaan kita yang suka melihat cangkang ketimbang isinya membuat kita lupa bahwa setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan yang beragam. Untuk pekerjaan tukang sampah sekalipun, memiliki kesulitan yang tidak mudah saat kita jalani. Ini yang membuat kita harus selalu mengaji diri sebelum memberikan komentar atau penilaian terhadap usaha seseorang.
Tak ada gading yang tak retak, karena tidak ada suatupun yang sempurna di muka bumi ini. Sungguh suatu hal yang kadang menggelitik hati dikala melihat seseorang dengan ringannya mengomentari pekerjaan orang lain.
Mengaji Diri merupakan suatu cara untuk meneliti ke dalam diri kita sendiri akan kemampuan kita dalam mengemban tugas yang diberikan, menilai pekerjaan orang lain sampai ke inti pekerjaannya sehingga kita tidak akan terlalu mudah menganggap remeh orang lain. Pernahkan terpikirkan oleh kita betapa pekerjaan orang lain itu tidaklah semudah yang dilihat. Kadangkala sisi egois kita selalu timbul manakala melihat pekerjaan orang lain, gatalnya mulut membuat lidah ini tidak bisa diam untuk selalu menilai, mengomentari pekerjaan orang lain padahal belum tentu saat kita kerjakan pekerjaan orang tersebut kita bisa melaksanakannya lebih baik dari yang dilakukan oleh orang tersebut.
Kunci terpenting dalam mengaji diri adalah kerendahan hati untuk mengakui betapa setiap pekerjaan memiliki kesulitan yang berbeda. Sayangnya kita lebih senang melihat pekerjaan orang dengan mata kasar kita ketimbang mata batin kita.
Senin, April 25, 2011
Sabtu, April 02, 2011
My Dream Guitar - It's Classical Acoustic Guitar
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhixAcHlQ6KLQxl9fd1I2kSJncXeiaKMV9HniaqHR8n5atJk8CRroMlCGr7NDrINjpR6sxQy1_gbsJurV0yvlUn7IYZVvRUX_p6cjhwtiBjIamgZMEmvh_m6x4NPBZZKiicoN2ZPeGFZgO_/s200/IMG-20110324-00048.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoMtd3a5T1oL0-VBGyK0DnqKkwdp6A59otpCkHmmcZYAaNnLRjW0fd2jR-UF1-tPrhFZa5pSeOUWt19GBSPRO0SYrZxwp2rzTqY-RH_wyfFsmYymCzMvPHrxcRvAY4Xu8pM3XrAHUUmfGi/s320/IMG-20110324-00054.jpg)
Sejak dahulu aku senang banget sama permainan gitar klasik. Disiplin-nya membuat aku tertarik mendalami permainan gitar jenis ini, disamping aku tidak terlalu suka dengan permainan gitar rock.
Sudah sejak lama punya niat untuk mengganti gitar Yamaha C-15 yang sudah setia nemanin selama lebih dari 10 tahun. Akhirnya niat itu kesampaian juga. Gitar ketiga akhirnya bisa selesai juga. Gitar ini adalah Handmade, terbuat dari kayu mahoni untuk bagian belakang, samping dan depan. Sengaja aku pesan ke pembuatnya dengan menambahkan initial nama di Headstocknya.
It's my Dream Guitar, memang belum sesuai dengan apa yang masih menjadi keinginan hatiku, namun ini sudah cukup mewujudkan keinginanku. Hmmh,... sepertinya permainan lagu Capricho Arabe, Canon in D, Asturias dan lainnya akan semakin asik nantinya.
Langganan:
Postingan (Atom)