Sudah tak terbilang rasanya Allah membantuku untuk meluar dari segala kesulitan yang aku hadapi. Mungkin aku termasuk salah satu orang yang paling beruntung di dunia ini karena selalu merasakan mu'jizatnya sebuah do'a.
Sebuah kisah terbaru yang bisa aku ceritakan disini adalah peristiwa beberapa waktu lalu, kembali aku merasakan betapa pertolongan Allah itu sangat dekat, sehingga belum kering mulut ini berucap, pertolongan Allah sudah datang.
Sebagai seorang pekerja lapangan, aku kerap berpergian ke luar daerah sesuai dengan dimana aku ditugaskan. Ceritanya adalah disuatu hari, aku merasa sangat lapar sementara aku tidak memiliki uang sedikitpun yang bisa kupergunakan untuk membeli sesuatu untuk mengganjal perutku. seperti biasa, ketika waktu Maghrib sudah tiba, akupun bergegas berangkat ke musholla terdekat. Dalam perjalan kesana, hati ini membatin yang kira-kira seperti ini
"Ya Allah, sungguh perut ini terasa lapar sekali, semoga Engkau memberikan jalan keluar bagiku untuk bisa mengisi perutku ini"
Singkatnya akupun terus sholat maghrib berjama'ah di musholla yang dilanjutkan dengan wiridan biasa seusai sholat. Ketika wirid usai, tak lupa kupanjatkan do'aku yang sangat sederhana memohon agar Allah meringankan rasa lapar di perut ini.
Beum juga usai aku berdiri seusai memanjatkan do'a tersebut, tiba-tiba saja seorang imam masjid menghampiriku, sambil menepuk pundakku secara perlahan sang Imam pun berkata kepadaku
"Dik, nanti ada undangan tahlilan di mesjid seberang sana, tolong ikut ya,..." ucapnya singkat.
"Oh iya pak,..." jawabku singkat
Usai kutunaikan sholat sunnat ba'da maghrib, akupun terbengong di depan musholla karena masih bingung mau kemana. Kalaupun tahlilan, mesjidnya dimana ? dengan siapa aku harus berangkat kesana karena aku sama sekali tidak tahu dimana tempatnya.
Dikala bingung melanda, sang imam pun menghampiriku sambil berkata, "ikut saja dengan bapak, kita naik motor sama-sama." katanya.
Singkatnya akupun ikut membonceng ke tujuan. Setibanya dimesjid, ternyata memang sudah berkumpul ramai orang setempat menghadiri undangan tahlilan tersebut. Lalu seperti biasa, usai tahlilan seluruh jama'ah diberikan makanan (istilahku adalah besek) masing-masing. Akupun berucap di dalam hati, "Alhmadulillah Ya Allah,... kau berikan rezeki padaku sehingga aku bisa mengisi perutku hari ini" batinku berucap.
Selesaikah pertolongan Allah ? rupanya tidak. Sebelum sempat aku beranjak pulang, sang imam kembali menghampiri aku sambil berkata ;
"Dik, jangan pulang dahulu ya, di gang sebelah sana ada undangan lagi" ujarnya kepadaku sambil kembali memboncengi aku ke tempat yang dimaksud.
Setibanya di tempat kedua, rupanya sang tuan rumah mengundang warga sekitar untuk merayakan sedekahan putrinya yang baru saja menikah. Dan kembali seluruh jama'ah yang hadir diberikan lagi makanan untuk dibawa pulang.
Alhasil, malam itu aku membawa banyak makanan untuk dibawa pulang. Malah makanan tersebut bisa aku bagikan kepada teman-teman yang berada di base tempatku menginap. Lalu apa makna yang bisa didapat dari cerita tersebut di atas ?
Masih aku ingat kutipan ayat-ayat di dalam Al-Qur'an,
"Waman yattaqillaha,yaj'al lahu makhroja,.... wayarzuquhu min haitsu la yahtasib,..." (siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan selalu memberikan jalan keluar dari segala kesulitan,.... dan memberikan rezeki dari tempat yang tidak pernah diduganya)
Kemudian ada lagi ayat Allah yang berbunyi :
"Inna Nasrallahi Qoriib,.." (sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat)
"Ud'uni Astajiblakum,..." (Mintalah padaKu, kan Kukabulkan permintaanmu)
yang ditambah oleh sabda nabi Muhammad S.A.W :
"Addu'a-u Mukhhul Ibadati,..." (Do'a itu sumsumnya ibadah)
Hari itu aku merasakan kembali betapa Allah telah menolongku dari kesulitan dengan memberikan jalan keluar serta memberikan rezeki dari tempat yang tidak pernah aku pikirkan. Dan Allah memberikan pertolongan itu sebelum kering mulut ini memohon.
Subhanallah,.... Maka Nikmat Allah mana lagi yang akan kau dustakan (dikutip dari ayat Allah di dalam surat Arrahman).
Sungguh pengalaman hidup yang sangat berharga bagiku. Jangan pernah berhenti untuk berharap akan pertolongan Allah sekecil apapun peluang itu terbuka, karena bagi Allah tidak ada satupun yang mustahil.
Pelajaran hidup ini akan selalu teringat di hatiku. Akan pula tercatat sebagai salah satu dari kisah yang kutemukan di dalam perjalanan hidupku. Sungguh aku malu sekali bila melihat diri ini yang masih berkubang dosa, sementara Allah tidak pernah sedikitpun berpaling dariku dan selalu membantuku setiap waktu.
Semoga Allah selalu membukakan mata hatiku untuk selalu bisa melihat seluruh nikmat dan karunia yang diberikanNya serta mensyukuri seluruh pemberianNya.
Ya Fattah,... (wahai Zat yang Maha Membukakan) wa Ya Rozzaaq,... (dan wahai Zat yang Maha Merizqi-an), segala puji bagiMu yang telah memberikan Nikmat dan Karunia yang sangat besar kepadaku. Semoga kau menjadikanku bagian orang-orang yang selalu bersyukur,.....
Amiiin,....