Cerita ini sudah lama terjadi, namun aku selalu mengingatnya sebagai hari yang punya makna mendalam yang menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Hari itu aku mengalami suatu peristiwa yang cukup membuatku tersentuh dan bertanya di dalam hati ini, "Sudahkah aku syukuri seluruh nikmat yang Allah berikan,.... "
Berawal dari teriknya panas yang membakar hari, aku baru saja pulang dari suatu tempat seusai membeli sebuah console game XBOX. Sudah lama aku ingin sekali memiliki console game sebagai teman untuk melepaskan kejenuhanku di dalam menjalani rutinitas kerja setiap hari. Singkatnya, setelah membulatkan hati, aku beli sebuah console game di sebuah pusat elektronik terkenal di jakarta. Harganya tidak bisa dibilang murah, bahkan "sangat mahal" bagi orang sepertiku. Namun kucoba untuk "memaksakan" sedikit keinginanku ini.
Sepulang dari membeli console game tersebut, di depan rumah ada seorang bapak tua yang berjualan es cendol dengan gerobak. Karena cuaca cukup panas, maka kupesanlah 1 kepada si bapak sambil kulanjutkan lagi aktifitasku di rumah.
Usai menikmati cendol, seperti biasa kuhampiri si bapak.
"berapa pak ?" tanyaku
"seribu saja mas,.." jawabnya
Lalu akupun membayar sejumlah yang disebutkan, sambil langsung berlalu. Disinilah "moment" yang cukup menyentuh hati ini terjadi. Sesaat setelah menerima uangku dan aku telah berlalu dari hadapannya, kudengar suara si bapak,
"Alhamdulillah ya Allah,... atas rejeki ini,..." demikian telingaku mendengar sebait kalimat terucap dengan pelan. Aku yang telah berlalu dari hadapannya, terhenti sejenak dan mencoba menengok ke arah si bapak.
Aku mendapati si bapak tengah memegang uang 1000 rupiah tersebut sambil tangannya diangkat layaknya berdo'a. Kuperhatikan lagi dengan seksama, dengan mata terpejam si bapak kembali mengucap pelan,
"Ya Allah,.... Alhamdulillah,... alhamdulillah,.... kau limpahkan nikmat hari ini"
Aku terdiam sejenak menyaksikan sebuah pemandangan yang memang jarang sekali kutemui. Setibanya di pintu rumah, aku duduk terdiam sambil merenungi kejadian tadi.
Untuk sejumlah uang 1000 rupiah, sedemikian dalamnya kah rasa syukur itu ??? uang yang memang bagiku sangat kecil dan kadang tidak terlalu berarti. Namun dalam kehidupan si bapak tukang cendol tadi sangat terasa berharga sekali. Tak terasa kutitikkan air mata, mengingat peristiwa tadi.
Ada rasa malu di dalam hati dengan peristiwa tadi. Kuhabiskan uang cukup besar untuk membeli sebuah console game yang memang belum tentu menjadi kebutuhan utamaku, sementara si bapak dengan uang seribu rupiahnya yang diterima masih bisa mensyukurinya dengan teramat sangat besar.
Sebuah pelajaran hidup berharga yang Allah berikan bagiku untuk mensyukuri nikmat sekecil apapun. Terkadang mata ini buta akan sekeliling. Kita terkadang suka mengeluhkan keadaan hari-hari kita yang "susah", merasa orang paling merana di dunia ini, padahal bila kita mau membuka mata hati kita, sungguh betapa tak terhingganya nikmat Allah ini kita terima sampai tak bisa kita menghitungnya.
"Wa in ta'udduu ni'matallahi la tuhsuuhaa,..."
"jika kau coba menghitung seluruh ni'mat Allah ini, maka sungguh takkan bisa terhitung ni'mat tersebut,..."
Kejadian hari itu selalu teringat dengan baik di kepalaku frame by frame-nya, bagaimana suara lirih si bapak terdengar ketika berucap, bagaimana wajah tulus terlihat ketika mengekspresikannya. Kejadian hari itu telah membuatku berubah dalam menjalani kehidupan ini. Kejadian hari itu telah memberikanku sisi lain dari cara aku mensyukuri seluruh ni'mat yang Allah beri.
Kadang hati inipun masih bertanya, sudahkah kusyukuri ni'mat yang Allah berikan hari ini ? Bila si bapak tukang cendol saja masih bisa mensyukuri uang seribu rupiah, mengapa aku tidak bisa mensyukuri uang yang nilainya ribuan kali lipat dari itu ?
Sebuah cerita hidup yang memang pantas untuk kutulis,...
Sebuah cerita hidup yang sangat pantas untuk diingat,...
Sebuah cerita hidup yang aku harap bisa kubagikan kepada seluruh teman, sahabat serta keluargaku,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar