Tulisan ini dibuat terilhami dari suatu khotbah Jum'at yang dibawakan oleh seorang Khotib ketika aku melakukan sholat Jum'at di suatu Mesjid.
Alkisah diceritakan bahwa di jaman nabi Musa terdapat dua negara dimana negara A dipimpin oleh seorang raja yang baik dan sholeh sedangkan di negara B dipimpin oleh seorang raja yang jahat dan zalim.
Seluruh penduduk di negara A selalu memuja dan menghormati rajanya karena sang raja penuh kasih, serta arif dalam memimpin negaranya, sampai-sampai rakyatnya selalu mendoakan sang raja agar selalu diberikan umur panjang.
Lain halnya dengan penduduk di negara B, dimana sifat sang raja yang jahat dan zalim benar-benar telah membuat rakyatnya hidup dalam berkesusahan sampai-sampai setiap hari rakyatnya selalu berharap agar rajanya yang zalim ini tidak berumur panjang.
Suatu ketika, diwaktu yang sama kedua raja tersebut sakit parah sehingga dipanggilah para tabib dari pelosok negara untuk menyembuhkannya. Setelah berkumpul pada tabib tersebut, merekapun mulai memeriksa penyakit kedua raja tersebut. Setelah usai pemeriksaan, maka para tabib tersebut mengeluarkan kesimpulan yang sama sebagai berikut :
Penyakit yang menyerang raja A adalah penyakit yang umum yang obatnya akan mudah ditemukan, yaitu dengan memakan suatu jenis ikan yang mana ikan tersebut akan mudah ditangkap karena selalu ada setiap harinya tanpa terpengaruh oleh iklim atau musim apapun.
Sementara penyakit yang menyerang raja B adalah penyakit langka yang obatnya sendiri sangat sulit ditemukan, yaitu dengan memakan suatu jenis ikan yang mana ikan tersebut hanya akan naik ke permukaan laut satu kali dalam kurun waktu satu tahun.
Setelah tabib memberikan penjelasan, maka dikerahkanlah seluruh rakyat untuk mencari ikan yang dimaksud tersebut demi kesembuhan sang raja.
Rakyat di negara A sangat bersukacita begitu mengetahui bahwa obat bagi raja mereka adalah ikan yang sangat mudah didapat dan merekapun berbondong-bondong mencarinya dengan rasa optimis, sementara rakyat di negara B sangat pesimis begitu mengetahui bahwa obat bagi raja mereka adalah suatu jenis ikan yang sangat langka, apalagi saat itu bukan musim bagi ikan tersebut untuk naik ke permukaan.
Sungguh Allah sangat Maha Kuasa dan Maha Berkehendak.
Tak satupun rakyat di negara A mendapatkan ikan yang dicarinya meski sekalipun mereka berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan keikhlasan yang murni semata-mata agar sang raja bisa disembuhkan. Siang malam mereka mencari ikan yang dikatakan "mudah" didapat tersebut, namun berbuahkan nihil. Sehingga pada akhirnya sang raja A yang baik dan arif serta dicintai oleh rakyatnya wafat karena tidak tertolong.
Lalu bagaimana dengan kisah raja B ? Sekalipun sulitnya ikan tersebut didapat, serta tidak tepatnya musim saat itu, namun ternyata ikan tersebut bisa didapat sehingga akhirnya sanga raja B tersebut bisa disembuhkan dan kembali memerintah negara tersebut dengan kejam dan zalim seperti biasanya.
Mendapati kisah ini, nabi Musa bertanya kepada Allah,
"Ya Allah, mengapa kau akhiri hidup raja A yang baik dan soleh tersebut ? sementara mengapa pula kau panjangkan umur raja B yang jahat dan zalim tersebut ?"
Lalu Allah menjawab pertanyaan nabi Musa tersebut,
"Wahai Musa, ketahuilah olehmu. Raja A memang raja yang baik dan soleh yang selalu beribadah kepadaKu. Namun dalam hidupnya, dia pernah melakukan satu kali kesalahan, sehingga dengan penyakitnya ini, aku hapuskan dosa satu kali tersebut agar begitu dia mati, aku dapat langsung menempatkannya ke dalam Surga."
"Dan ketahui pula olehmu wahai Musa, raja B memang raja yang jahat dan zalim yang tidak pernah beribadah kepadaKu, namun dalam hidupnya dia pernah berbuat satu kali kebaikan, sehingga aku membalas satu amal baik yang telah dilakukannya tersebut dengan kesembuhannya agar kelak apabila dia mati, maka aku akan langsung memasukkannya ke dalam neraka."
Apa yang bisa dipetik dari cerita tersebut ? Andai dalam kehidupan kita, sehari-harinya kita jauh dari Allah, ... tidak pernah menjalankan kewajibanNya, ... selalu melakukan maksiat terhadapNya, ... namun kehidupan kita tidak pernah punya aral yang melintang, ... selalu berkecukupan dan tidak ada kesulitan, ... maka berhati-hatilah !
Jangan-jangan saat ini Allah sedang menghabiskan seluruh amal baik kita miliki dengan ganjaran duniawi sehingga pada akhirnya yang tertinggal dari kita adalah kemudaratan yang abadi, ... kesusahan hidup yang tidak pernah berakhir, ... yang akan membawa kita kedalam kesengsaraan.
lalu bagi orang-orang yang selalu beramal baik, selalu menjalankan perintahNya dan semaksimal mungkin selalu menjauhi laranganNya, namun kehidupannya masih sulit, maka bersabarlah !
Semoga Allah tengah menghabiskan seluruh dosa yang telah kita perbuat dengan cobaan, sehingga yang tersisa dari mereka adalah kesenangan yang abadi.
Wallaahuu A'lam Bissawaab
Sungguh kisah ini sangat menyentak hatiku, membuatku semakin berpikir untuk selalu mengintrospeksi diri setiap hari, mencoba untuk mengevaluasi akan setiap apa yang telah aku lakukan.
Ya Allah,...
Segala puji dan syukur atas segala nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku sampai detik ini, baik nikmat sehat wal'afiat, nikmat panjang umur, nikmat iman serta nikmat islam.
Ya Allah,...
Jadikanlah aku hambaMu yang pandai bersyukur, mudahkan bagiku segala yang sukar, dan berilah jalan keluar dari setiap kesulitan, serta jauhkan dariku segala kemudaratan.
Ya Allah,...
Peliharalah keimananku agar selalu tetap dalam jalanMu, jauhkan aku dari kefakiran karena aku takut fakirku akan membuatku kufur akan nikmatmu.